Baby Boo~~ (Season 2) [Chapter 8]

–What Should I do?–

 8

What should I say?

What face should I make?

Won’t my turned back look too in pain?

Should I cry and cling on?

Should I show my weak side?

I’m afraid of seeing you from far away..

(Jung Joon Young – The sense of ending)

=Rumah Eunji=

“Eonni, sepertinya Sohyun lapar..” ucap Naeun yang menggendong Sohyun diruang tengah.

“Aku tidak tau bagaimana membuat susunya..” ucap Eunji bingung.

“Aku akan membuatnya, dulu aku yang biasanya menyiapkan susu formula untuk keponakanku..” ucap Key sambil bangkit dan melangkah ke dapur.

Taemin memandang Eunji, “Apa Hyunseung mengatakan sesuatu?”

Eunji menggeleng pelan, “Ani.. Saat datang dia terlihat hancur sekali, dia hanya memintaku menjaga Sohyun dan masuk ke kamarku..”

Naeun berpikir sejenak, “Apakah ini tentang Hyuna?”

“Mmm.. kurasa juga begitu..” ucap Eunji.

“Ahh.. apa yang terjadi lagi ya?” ucap Taemin tak mengerti.

“Aigoo.. ini semua karena idemu..” ucap Eunji sebal.

“Kenapa menyalahkanku?” Tanya Taemin sebal.

“Sudah eonni, oppa.” Ucap Naeun menengahi.

Sementara dikamar Eunji. Hyunseung berbaring di tempat tidur sambil memandangi langit-langit tanpa ekspresi. Ia tak bisa melupakan bagaimana ekspresi Hyuna saat memegang pipi Kris dan menangis untuk pria itu. satu tangannya bergerak memegang dadanya yang terasa sesak.

Hyuna tidak mencintaimu lagi!! Dia tidak nyaman berada bersamamu!!

Hyunseung berusaha keras menahan air matanya mengingat ucapan Kris. Namun menyadari apa yang sudah terjadi, sulit baginya mengakui jika memang Hyuna sudah tidak mencintainya lagi. “Wae Hyuna?” gumamnya pedih. Matanya bergerak menutup perlahan, sebulir air mengalir dari sudut matanya.

=Rumah Kris=

“…aku ingin kau tau, kau bisa datang padaku saat kau membutuhkan seseorang untuk memelukmu. Membuatmu merasa aman. Seseorang yang akan menyeka air matamu saat kau menangis dan seseorang yang akan memandangimu hingga tertidur..”

Hyuna yang tertidur karena terlalu lelah menangis mengerutkan dahinya mendengar ucapan seorang pria. Ia merasa suara itu sangat familiar dan membuatnya tenang.

“Kau berkat akan selalu disisiku. Kau akan memelukku disaat aku tak sanggup berdiri, kau akan mendengarkan semua yang membuat dadaku terasa sesak. Juga kau akan tersenyum untukku disaat semua orang mengacuhkanku! Ada apa denganmu?!! Apa kau sudah lupa ucapanmu sendiri?!!”

Dahi Hyuna semakin berkerut mendengar ucapan lain.

“Aku tidak bisa hidup tanpamu, Hyuna..”

Mata Hyuna terbuka dan langsung bergerak duduk. Bulir air matanya kembali mengalir tanpa ia sadari, bahkan ia sendiri tidak tau mengapa air matanya mengalir seperti itu.

Kris melihat Hyuna terbangun dan langsung menangis, “Hyuna, waekeure?” tanyanya khawatir sambil menghampiri gadis itu dan duduk di sebelahnya.

Hyuna memandang Kris bingung dengan air mata terus berjatuhan, “Aku tidak tau, air mataku berjatuhan begitu saja..”

Kris menghela nafas dalam dan menyeka air mata Hyuna.

Hyuna tertegun dan menatap Kris tak percaya. Ia merasa pernah merasakan kejadian seperti ini. Saat seorang pria berkata akan menyeka air matanya saat ia menangis, bulir air matanya berjatuhan dan seseorang dengan lembut menyeka air matanya. Sama seperti yang sedang Kris lakukan.

Kris tersenyum, “Sudah merasa lebih baik?”

“Kris, apa kita pernah bertemu sebelum aku mengalami kecelakaan?” Tanya Hyuna langsung.

Kris tertegun, “Ne?” ucapnya bingung, “Mmm.. wae?”

Hyuna memegang tangan Kris dan menempelkannya ke pipi, “Seperti ini, aku merasa seseorang pernah menyeka air mataku seperti ini..”

Kris diam sejenak mencerna ucapan Hyuna, “Mungkin itu ingatanmu yang hilang..”

Hyuna semakin bingung dengan semua yang terjadi, “Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa semua ini menimpaku?”

Kris menatap Hyuna iba dan menarik gadis itu ke pelukannya, “Tenang saja, aku akan selalu ada untukmu..”

=Rumah Eunji=

Eunji masuk ke kamarnya dan melihat Hyunseung masih berbaring di tempat tidur, ia menghampiri tempat tidur dan duduk di pinggirnya. “Hyunseung, kau tidur?”

Hyunseung membuka mata dan memandang Eunji tanpa bergerak.

Eunji menghela nafas dalam sambil memilih kalimat seperti apa yang akan dia ucapkan, “Apa yang terjadi? Dimana Hyuna?”

Hati Hyunseung kembali terasa sakit mengingat Hyuna ada bersama pria lain, matanya terpejam erat agar bulir air tidak kembali mengalir.

“Hyunseung, jangan menghindarinya. Kau harus menghadapi semuanya..” ucap Eunji pelan.

Hyunseung membuka matanya perlahan dan memandang langit-langit sedih, “Eunji.. apa yang harus kulakukan jika Hyuna sudah tidak mencintaiku lagi?” tanyanya pelan.

Eunji tertegun, “Ne?”

“Apa aku harus diam dan membiarkannya pergi?” Tanya Hyunseung lagi, “Atau aku harus memperlihatkan rasa sakitku dan memohon agar dia tetap disisiku?”

Eunji tak percaya yang terjadi sampai separah ini, “Hyunseung?”

Hyunseung menghela nafas dalam dan kembali memejamkan matanya, mengingat bagaimana lucunya Hyuna dan manjanya dia dulu. Juga perjuangan mereka yang berat hingga bisa bersama. Semua ini terasa seperti mimpi buruk yang tidak akan pernah berhenti.

Eunji seperti bisa merasakan kesedihan Hyunseung, bulir air matanya mulai berjatuhan melihat sepupunya benar-benar putus asa. Tangannya terulur memegang tangan pria itu, “Hyunseung, aku tidak tau harus mengatakan apa untuk menghiburmu. Tapi kau harus tau kalau aku dan yang lainnya tidak akan membiarkanmu melewati semua ini sendiri..”

=Rumah Keluarga Jang=

“Eunji, ada apa ini?” Tanya ibu Hyunseung khawatir saat keponakannya itu menemani Hyunseung dan Sohyun pulang kerumah.

Eunji memandang ibu Hyunseung sedih, “Gommo, Hyunseung benar-benar terluka karena Hyuna..” ucapnya berat, “Sepertinya Hyuna jatuh hati pada pria lain..”

Ibu Hyunseung terkejut, “Mwo? Tidak mungkin, kau sendiri tau bagaimana Hyuna mencintai Hyunseung kan?”

“Ne, gommo.. Aku tau..” jawab Eunji, “Tapi itu semua sebelum Hyuna lupa ingatan, saat dia masih menjadi Hyuna yang asli. Sekarang Hyuna sudah berbeda, dia bukan lagi Hyuna yang selalu mengidolakan Hyunseung, juga yang selalu mencintai Hyunseung bagaimana pun kondisinya..”

Ibu Hyunseung sangat sedih semua ini terjadi disaat putranya bahagia membesarkan putrinya bersama Hyuna, “Apa yang harus gommo lakukan Eunji?”

Eunji menghela nafas dalam, “Mungkin sebaiknya biarkan Hyunseung menenangkan dirinya dulu gommo..”

Terdengar suara pintu terbuka, serentak Eunji dan ibu Hyunseung memandang ke pintu dan tertegun melihat Hyuna melangkah masuk bersama Kris, apalagi terlihat sudut bibir gadis itu terluka. “Hyuna?” ucap  mereka hampir bersamaan.

Hyuna membungkuk sopan dan memandang kedua orang itu bergantian, “Apakah Sohyun ada disini?”

“Oh.. dia…” Eunji bingung harus menjawab apa.

“Dia sedang tidur..” jawab Hyunseung yang sudah berdiri di pinggir ruangan sambil memandang Hyuna tanpa ekspresi.

Hyuna memandang Hyunseung ragu, “Bisakah kita berbicara?”

Hyunseung diam sejenak, “Ikut aku..” ucapnya dan melangkah ke kamar tamu.

Hyuna memandang Kris.

“Pergilah, aku akan menunggu..” ucap Kris.

Hyuna mengangguk dan mengikuti Hyunseung ke dalam.

Eunji memperhatikan Kris, “Oh.. bukankah kau yang di kafe itu?”

Kris membungkuk sopan, “Annyeonghaseyo..”

Ibu Hyunseung menatap Kris marah, “Anak muda, apa kau tau apa yang sedang kau lakukan? Kau sedang merusak rumah tangga seorang gadis!!”

Kris menunduk menyesal, “Ne, aku tau. Tapi Hyuna tidak merasa nyaman bersama Hyunseung, dia merasa nyaman bersamaku..”

“Ya!” seru Ibu Hyunseung kesal.

“Gommo..” ucap Eunji menenangkan.

Sementara itu.

Hyuna masuk ke kamar tamu dan melihat Hyunseung berdiri di tengah ruangan membelakanginya, “Hyunseung-ssi..”

Hyunseung menghela nafas dalam dan berbalik memandang Hyuna. Memperhatikan bekas luka di sudut bibir gadis itu akibat tamparannya kemarin.

“Hyunseung-ssi, kenapa kau membawa Sohyun? Dia seharusnya tetap bersamaku..” ucap Hyuna.

Hyunseung tidak tau harus mengatakan apa saat itu. hatinya terlalu lemah, bahkan untuk menatap ke dalam mata Hyuna.

“Hyunseung-ssi, aku minta maaf jika kau merasa semua ini merugikanmu. Tapi kau juga harus menghargai perasaanku. Aku tidak mengingat apa pun dan tidak tau apa yang sedang terjadi..” ucap Hyuna berusaha menjelaskan apa yang dia rasakan.

Hyunseung menunduk agar Hyuna tidak melihat kumpulan air di matanya, “Apa kau tidak mencintaku lagi, Hyuna?” tanyanya pelan.

Hyuna tertegun, “Ne?”

“Apa kau benar-benar tidak merasakan apa pun lagi saat bersamaku?” Tanya Hyunseung.

Hyuna menatap Hyunseung bingung, tidak tau apa yang harus dia katakan.

Hyunseung mengangkat wajahnya perlahan dan menatap Hyuna dalam, “Apa yang kau inginkan?”

Hati Hyuna bergetar merasakan tatapan Hyunseung, jantungnya juga berdetak cepat.

Sebulir air jatuh dari mata Hyunseung, “Katakan Hyuna.. Apa yang kau ingin aku lakukan?”

Hyuna tak bisa mengatakan apapun melihat Hyunseung menangis, pria itu benar-benar terlihat sangat terluka.

Hyunseung menghela nafas dalam, rasanya ia sudah tidak punya tenaga lagi untuk berdiri. “Kau bisa mengatakannya.. Apa yang kau inginkan?”

Mata Hyuna ikut memerah menahan air mata dan bulir air berjatuhan.

Hyunseung maju selangkah mendekati Hyuna, satu tangannya terulur dan memegang pipi gadis itu sambil menatapnya dalam. “Aku tau kau berat menjalani semuanya denganku, aku juga menyadari aku belum menjadi pria yang baik untukmu. Jika kau memang ingin pergi…” ia menggantung ucapannya sejenak, “..aku tidak akan menahanmu..” lanjutnya berat.

Hyuna tak percaya mendengar ucapan Hyunseung, “Hyunseung-ssi?”

“Maaf kemarin aku menamparmu, aku bukan diriku kemarin.” Ucap Hyunseung menyesal. ‘Mungkin ini memang akhir dari semuanya Hyuna..’ batinnya pedih. Bibirnya berusaha membentuk senyuman meskipun air matanya terus mengalir, “Kembalilah besok untuk menjemput Sohyun, kau benar.. Sohyun seharusnya bersama ibunya. Kau bisa bersamanya. Aku akan tetap memberikan tunjangan untuknya setiap bulan, kau tidak perlu khawatir..”

Entah mengapa Hyuna merasa sangat terluka karena Hyunseung ingin mereka berpisah, “Hyunseung-ssi?”

“Kau bisa pergi, tidak ada yang bisa kukatakan lagi. Kim Hyuna-ssi..” ucap Hyunseung berat, lalu melangkah keluar dari kamar tamu dan masuk ke kamarnya.

Hyuna masih terpaku ditempatnya dengan bulir air mata berjatuhan, ia tak tau mengapa ia merasa sangat terluka. Karena jika ia ingin bersama Kris, ia memang harus berpisah dengan Hyunseung.

I should let you go, I should smile..

I know it’s not going to work anymore..

But my heart keep shutting me up, saying that can’t happen. That I can’t just let you go like this..

(Zia ft Haeri – If You Loved Me)

Hyunseung duduk disebelah box bayi Sohyun sambil memandangi putrinya yang sudah terlelap, ia hanya bisa menatap putrinya sedih karena tidak bisa memandanginya tidur seperti ini lagi mulai besok. “Sohyun-a, appa tidak bisa bersamamu terus mulai besok. Kau tidak perlu khawatir, appa akan selalu mengawasimu. Eomma akan menjagamu dengan baik..” ucapnya pelan, sebulir air jatuh dari matanya. “Eomma dan appa tidak bisa bersama lagi, tapi kau tetap akan memiliki kami. Kau tidak akan kehilangan satu pun dari kami.. Kau mengerti sayang?” lanjutnya sambil mengelus kepala bayi mungilnya. Kepalanya menoleh kearah photo pernikahannya dan Hyuna yang terpajang di kepala tempat tidur. Disana mereka terlihat sangat bahagia, seperti tidak ada kesedihan yang akan menghalangi mereka. Tapi ternyata semuanya sudah berubah.

<<Back           Next>>


11 tanggapan untuk “Baby Boo~~ (Season 2) [Chapter 8]”

  1. ahh kenapa hyuna 😥
    sumpah aq mending gg ada sequel dr pada harus gini 😥
    but aq juga mau tau lanjutan nya #plinplan -_-
    ending nya hyuna harus am hyunseung loh harus !!!!!!
    gg adil buat seungi kl hyuna am kris 😦
    seungi selalu ada buat hyuna suka atau duka , kl hyuna akhir nya am kris aq gg terima 😥
    2hyun harus WAJIB sama” 😦

  2. thor kapan lanjutan nya ?????
    pengen tau penasaran , apa hubungan hyunseung dan hyuna emng udda berakhir 😥
    di post secepat nya ya , aq tunggu ^^

  3. please update authornim.. ini sangat menyakitkan.. huhu tiap chapter kau buatku menangis.. huhu please update ok.. happy ending yah 😥

  4. omooo gag isa komen apa2…
    hanna unni bener2 sukses bikin aku ngrasain sakit yg d rasain hyun oppa..
    huks huks TT

Tinggalkan Balasan ke Iindahh_aa Batalkan balasan